Selasa, 16 Juni 2009
Rabu, 06 Mei 2009
Waspadai Potensi Aktifnya Patahan Lembang
Bandung, Kompas - Warga di permukiman wilayah selatan Cekungan Bandung diminta waspada terhadap potensi terjadinya gempa tektonik. Daerah selatan merupakan titik terawan di wilayah Bandung dan sekitarnya. Potensi kerusakan di daerah itu sangat besar.
Ditemui di sela-sela kunjungan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta ke Institut Teknologi Bandung (ITB), Kepala Pusat Mitigasi Bencana ITB I Wayan Sengara menepis anggapan bahwa Bandung dan sekitarnya adalah daerah yang aman dari potensi gempa.
Menurut Wayan, yang terjadi justru sebaliknya. Potensi kerentanan gempa di Cekungan Bandung hampir setingkat dengan wilayah DI Yogyakarta.
"Berdasarkan survei risk assesment process yang bersumber dari peta mikrozonasi Kota Bandung, didapatkan data bahwa kawasan Bandung ini memiliki tingkat kerentanan sedikit di atas medium, yaitu 3-4 (dari skala enam)," ujar Wayan, Kamis (22/3).
Daerah yang paling rawan, lanjut Wayan, khususnya ada di selatan, yaitu mulai dari Gedebage sampai Soreang. "Meski tidak separah di Aceh dan Sumatera Barat, potensi itu tetap ada," ujarnya. Danau purba
Wayan menjelaskan, penyebab tingginya tingkat kerawanan di wilayah selatan Cekungan Bandung adalah kondisi geografis wilayah itu.
Cekungan Bandung, kata Wayan, yang notabene adalah eksdanau purba pada ribuan tahun silam-memiliki struktur tanah yang labil. Di wilayah itu, tanah lempung menjadi bahan utama penyusunnya.
Bila terjadi gempa, meski skala magnitudenya kecil, yaitu antara 5-6, cukup untuk meluluhlantakkan kawasan Bandung selatan. Bandung Kulon
Wayan menjelaskan, berdasarkan data mikrozonasi, kawasan Bandung Kulon, Lengkong, Cicadas, Arcamanik, Ujungberung, hingga Cibiru berada dalam zona building damage (kerusakan bangunan) tinggi, yaitu pada skala 70-80. Padahal, normalnya di bawah 50.
Anggota Masyarakat Geografi Indonesia T Bachtiar membenarkan pendapat Wayan. Bachtiar mengatakan, Bandung dan sekitarnya tidak terbebas dari potensi bencana gempa tektonik.
Karakteristik materi tanah penyusun yang berupa lempung, menurut Bachtiar, akan mengakibatkan getaran gempa berpotensi semakin keras terjadi di wilayah selatan Cekungan Bandung.
Bachtiar meminta masyarakat agar waspada terhadap keberadaan patahan Lembang di utara Bandung. Patahan yang berakhir di Cimerta dan Sungai Citarum ini diyakini mampu melepaskan energi meski ratusan hingga ribuan tahun lalu tidak lagi aktif.
Kondisi yang membahayakan dan patut diwaspadai ini adalah kenyataan karena adanya interkoneksi sesar dengan patahan Cimandiri di Palabuhanratu, Sukabumi.
"Patahan Cimandiri ini membujur dari Ujunggenteng sampai ke Padalarang. Jika patahan ini aktif, akibat dipicu gempa subduksi sebesar 6-7 skala Ritcher di lempeng benua Samudra Hindia, misalnya, bukan tidak mungkin akan berimbas ke patahan Lembang," kata Bachtiar.
Jika hal itu terjadi, menurut Bachtiar, akibatnya bagi Bandung akan sangat mengerikan.
Untuk mengatasi dampak buruk dan potensi bencana yang mungkin akan timbul, Wayan menyarankan perlu dilakukan penyesuaian kebijakan tata ruang wilayah dan desain.
Hal itu, kata Wayan, khususnya dalam pembuatan bangunan. Seyogianya pembuatan bangunan berorientasi pada struktur tahan gempa.
"Kebijakan ini patut dicermati khususnya dalam konteks pembangunan kawasan primer kedua Gedebage yang tengah digarap sekarang," kata Wayan. (jon)
SEJARAH ALAM TAMAN HUTAN RAYA IR. JUANDA
Pada permulaan PERIODE PLESTOSEN (satu juta tahun yang lalu). Didaerah Priangan sekarang terdapat gunung yang sangat besar dengan dasar piramidanya ± 20 Km2 dan ketinggiannya variable antara 3.000 m dpi sampai dengan 5.000 m dpi dinamakan Gunung Sunda.
Pada jaman PERIODE HELOSEN (sebelas ribu tahun yang lalu). Gunung Sunda tersebut diatas mengalami erupsi/meletus yang pertama kalinya dan terbentuklah dibekas letusannya kaldera berupa telaga besar Situ Hiang atau Danau Bandung serta muncul anak gunungnya yang diberi nama oleh orang-orang daerah tersebut dengan nama Gunung Tangkuban Perahu.
Pada kurun waktu PERIODE PURBA (4000 - 3000 tahun lalu); Situ Hiang atau Danau Bandung tersebut diatas airnya menyusut lewat aliran Sungai Cikapundung dan Citarum dengan pintu alirannya terdapat di Sanghiang Tikoro, maka caldera Situ Hiang tersebut menjadi susut kering terbentuklah Dataran Tinggi Bandung yang membentang dari Cicalengka (disebelah Timur) sampai dengan Padalarang (disebelah Barat) sejauh ± 50Km dan batas sebelah utaranya Bukit Dago sampai dengan Soreang (sebelah Selatan) sejauh ± 30Km. (Prof. Dr. Th. H. F Klom; The Geology of Bandung, 1956)
Salah satu sisa ekosistem hutan di Cekungan Bandung yang sekarang masih dapat kita nikmaati sebagai hutan kota adalah Kawasan Hutan Taman Hutan Raya Pr. H. Djuanda dimana dahulu merupakan tempat perikehidupan manusia Zaman Batu sebagai halaman rumahnya I pekarangan sekaligus merupakan tempat berkumpul dan membuat persenjataannya/ pakarang.
SEJARAH AIR TERJUN MARIBAYA
Maribaya berasal dari nama seorang perempuan sangat cantik yang menjadi sumber kehebohan bagi kaum laki-laki. Saking terpesona oleh kecantikannya, pemuda-pemuda di kampungya sering cekcok sehingga sewaktu-waktu bisa terjadi pertumpahan darah. Itulah gambaran keindahan Maribaya tempo dulu. Karena keindahan dan kenyamanan wilayah itu, lokasi pemandian air hangat itu diabadikan dengan nama Maribaya. Keelokan pemandangan disertai desiran air terjun digambarkan bagai seorang gadis cantik jelita yang membuat setiap pemuda bertekuk lutut. Namun, apakah objek wisata Maribaya saat ini masih seperti dulu yang membuat setiap orang ingin menyambanginya ?
Sejak mulai dikembangkan tahun 1835 oleh Eyang Raksa Dinata, ayah Maribaya, lokasi objek wisata itu berhasil mengubah kehidupan Eyang Raksa Dinata yang sebelumnya hidup miskin menjadi berkecukupan. Banyak orang yang berkunjung ke tempat tersebut. Mereka tidak hanya datang untuk berekreasi menghirup udara segar alam pengunungan dan perbukitan, tetapi banyak juga yang berobat dengan cara berendam di air hangat.
Eyang Raksa Dinata yang sebenarnya hanya ingin menghindari pertumpahan darah di kampungnya, malah mendapat berkah kekayaan setelah mengelola sumber air panas mineral yang dapat dipergunakan untuk pengobatan itu. Keluarga Maribaya memperoleh penghasilan dari para pengunjung yang datang berduyun-duyun.
PATAHAN LEMBANG
Di wilayah dekat obyek Wisata Maribaya fenomena alam yang dikenal dengan (Lembang Fault) Seluruh kawasan Tahura Ir. H. Djuanda memiliki satu jenis batuan, yaitu batuan vulkanik yang berkembang dari jaman kwarter tua. Salah satu fenomena geomorphologi yang paling khas di wilayah ini adalah Patahan Lembang (Lembang Fault). Letak patahan ini berada di Maribaya yang Sekaligus merupakan batas bawah dari Sub DAS Cikapundung Hulu.Fenomena Patahan Lembang ini apabila diamati akan nampak berupa lineament, yaitu struktur geologi yang membentuk garis lurus membujur arah Barat Laut-Tenggara. Secara fisik di lapangan patahan ini berupa punggung bukit atau ngarai terjal (escarpment) yang membujur Iurus, struktur geologi ini, mengontrol aliran sungai, sehingga aliran sungai Sub DAS Cikapundung HuIu berbelok dan mengalir mengikuti arah patahan.
Patahan Lembang adalah patahan yang membentang kearah barat – Timur lalu berbelok tenggara mulai dari daerah Parongpong lalu menghilang di sekitar daerah Sumedang , Secara genetic sesar ini dikenal dengan sesar nomal, dimana blok disebelah utara yang bertindak sebagai hanging wallnya, relatif lebih turun dibandingkan dengan blok yang berada disebelah selatan, yang merupakan foot wallnya. Keterbentukan sesar ini menurut Van Bemmelen 1949 akibat dari amblasan yang merupakan efek dari kosongnya ruang magma pada saat letusan besar Gunung sunda, dan berarti umur dari sesar ini lebih muda dari umur endapan sunda yang dihasilkan.
Namun setelah melihat data data yang berhasil dikumpulkan oleh Arya Juarsa meliputi peta topografi , Citra satelit, Analisis besar butir dan peta penyebaran endapan piroklastik gunung sunda, Kami berpendapat bahwa sesar lembang ini bukan sesar normal saja melainkan sesar oblique, dengan elemen pergerakan mendatar dekstral ( menganan ) analisis ini dasarkan pada pembelokan sungai Cimahi secara pada daerah Paneunteung ( Peta Topografi Bakosurtanal Lembar Cimahi n0 1309 – 313 ), dari analisis peta topografi dan citra satelit juga terlihat bahwa terjadi pergeseran secara menganan pada lembah curam di daerah desa Cihanjuang Rayu.
Dari hasil analisa statistic terhadap standar deviasi dari nilai tengah ukuran butir endapan gunung sunda (arya juarsa, 2007) , kami mencoba menggunakan suatu metoda geostatistik yaitu metode Krieging untuk menganalisa sebaran endapan endapan piroklastik, (walker dalam fischer dan schminke 1978) membuat batasan bahwa nilai standar deviasi dibawah 2 merupakan endapan piroklastik jatuhan dan nilai standar deviasi diatas 2 merupakan endapan aliran, dengan dua cara diatas kami mengkonturing daerah penelitan berdasarkan sebaran nilai standar deviasi perstasiun pengamatan. Lalu kami bandingkan dengan pola kelurusan sebagai bahan acuan sesar
Hasil yang dapatkan tenyata sebaran dari endapan piroklastik gunung sunda ini ternyata di pengaruhi oleh kelurusan kelurusan yang di interpretasi sebagai sesar lembang dan sesar cimandiri , di sebelah timur dari penyebaran endapan kami menemukan bahwa endapan piroklaslik aliran yang semula bergerak kearah barat daya ( posisi normal waktu endapan terbentuk ) berubah menjadi terseret kearah timur dan sebaliknya endapan jatuhannya juga terseret kearah barat pada zona batas kelurusan sesar lembang, dan kontur penyebaran standar deviasi juga menunjukan pola yang sama yaitu Dekstral, selain itu juga akibat dari pensesaran yang dilakukan oleh sesar cimandiri terlihat bahwa terjadi perubahan pola kontur penyebaran dengan arah dekstral juga.( arya juarsa, 2007 )
Data arah pergerakan sesar sesar tadi kamu coba bandingkan dengan model menganan harding maka kami berpendapat bahwa sesar lembang ini merupakan sesar sintetik dari sesar utama yaitu sesar cimandri, berbeda dengan pak Iyan dalam papernya “tektonik baribis – Cimandiri” yang menyebut sesar lembang merupakan sesar antitetik dari sesar cimandiri .
Dan umur dari sesar lembang tentu lebih muda dari endapan yang dipotongnya, dari peta penyebaran sesar ini mengoyak endapan sunda purba yang berumur 38300 ( hadisantono 1988) dan data diatas sangat cocok dengan umur yang diajukan oleh van bemmelen ,1949 ) secara neotectonik pergerakan sesar ini bergeser sekitar 0,013 cm/ tahun ( Perhitungan pergeseran sungai cimahi dan umur endapan yang bergeser) dan menurut (Matsuda, 1977) merupaka sesar aktif tipe B dengan kekuatan gempa kurang lebih 4 SR.
Senin, 04 Mei 2009
Pasca Bencana Banjir Perkembangan 12 februari
I. PENDAHULUAN
Penanganan bencana banjir yang telah dilaksanakan oleh Departemen Sosial RI sejak tanggal 31 Januari s/d 12 Pebruari 2007 telah melawati masa Tanggap Darurat. Sesuai dengan Standardisasi Penangan Bencana Alam berdasarkan siklus bencana dari mulai Pra Bencana, Saat Bencana dan Pasca Bencana, maka Penanggulangan Bencana Banjir pada saat terjadi bencana adalah : Jangka waktu bantuan pangan disesuaikan dengan jenis dan besaran bencana sesuai kebutuhan, seperti :
1. Bencana Banjir Bantuan diberikan selama 3 s/d 7 hari atau dapat diperpanjang hingga 12 hari.
2. Bencana Tanah Longsor
3. Bantuan diberikan selama 3 s/d 7 hari. Bencana Angin Ribut/Angin Topan/Angin Puting Beliung/Tsunami
4. Bantuan diberikan selama 3 hari. Bencana Alam Gempa Bumi
5. Bantuan diberikan selama 5 s/d 10 hari. Bencana Alam Letusan Gunung Api
6. Bantuan diberikan selama 5 s/d 10 hari. Bencana Alam Kekeringan / Kekurangan Pangan Bantuan diberikan selama 15 s/d 30 hari.
Berdasarkan hasil Rapat Kerja dengan Bakornas maka kegiatan Tanggap Darurat Penanganan Bencana Alam Banjir di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten telah selesai dan selanjutnya memasuki Tahap Pasca Bencana. Mengingat besarnya kejadian banjir dan korban yang menderita, maka Departemen Sosial membantu pemerintah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten untuk menangani bencana banjir tersebut.
II. UPAYA YANG DILAKUKAN DEPARTEMEN SOSIAL
A. PRA BENCANA
Depsos telah memberikan bantuan kesiap siagaan pada seluruh propinsi dalam menghadapi musim hujan tahun 2007, melalui APBN dan APBN-P tahun 2006 berupa bantuan permakanan, sandang, evakuasi kit dan anggaran dekonsentrasi khusus untuk penanggulangan bencana tahun 2007.
B. TANGGAP DARURAT BENCANA
1. Mendirikan posko lapangan khusus menangani banjir di DKI Jakarta, jawa barat dan Banten.
2. Mobilisasi taruna siaga bencana (tagana) dari luar DKI Jakarta
* Tagana prov. Jawa timur 60 orang
* Tagana prov. Jawa tengah 50 orang
* Tagana prov. Sumut 12 orang
* Tagana dari unsur fk-psm 30 orang
* Tagana pusat 30 orang
* Tagana dari unsur ormas 25 orang
3. Memberikan tambahan bantuan kendaraan siaga bencana kepada pemerintah DKI Jakarta rescue tactical unit (rtu) sebanyak 4 unit untuk wilayah jaktim, jakbar, jakut dan jaksel.
4. Mengoperasikan unit siaga bencana berupa mobil rtu 6 unit, truk 5 unit, tangki air 2 unit
5. Mengoperasikan tambahan perahu evakuasi sebanyak 25 unit beserta perlengkapannya.
6. Mendirikan dapur umum lapangan di kantor Departemen Sosial yang menyediakan makanan sebanyak 5.000 bungkus per hari.
7. Menteri sosial bersama DPR mengadakan kunjungan langsung ke 5 wilayah yang terkena banjir (jakpus, jaktim, jakut, jakbar dan jaksel) bantuan berupa sandang, family kit dan kid ware.
8. Pada tanggal 8 pebruari menteri sosial juga memberikan bantuan ke ciledug-tangerang Banten berupa sandang, family kit dan kid ware.
9. Mendistribusikan barang-barang bantuan baik berupa permakanan, sandang dan kebutuhan lainnya melalui dinas sosial/kesos dengan terus berkoordinasi dengan satkorlak.
10. Mendistribusikan bantuan kepada posko-posko yang dikelola masyarakat dan organisasi sosial.
11. Menyediakan stock barang bantuan di posko lapangan Depsos ri. Berupa 3.000 dos mie instan, dan 10 ton beras.
12. Pada tanggal 10 pebruari 2007 departemen sosial telah memberikan bantuan bagi posko penanganan bencana di DKI Jakarta; rawa buaya dan semper barat, di Banten; pondok bahar - ciledug, masing-masing berupa mie instan 100 dos dan beras 500 kg.
13. Proses penanganan tanggap darurat di DKI Jakarta, jabar dan Banten akan terus dilanjutkan sampai keadaan normal pulih seperti semula selama masa tanggap darurat.
14. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) memperkirakan pada tanggal 9 s.d 12 pebruari 2007 di wilayah Jakarta dengan intensitas ringan-sedang kadang hujan lebat+petir pada sore hari dan malah hari. Bogor; hujan dengan intensitas ringan sampai lebat pada sore dan malam hari, tangerang; hujan dengan intensitas ringan sampai sedang kadang lebat+petir pada sore dan malam hari, bekasi; hujan dengan intensitas ringan sampai sedang kadang hujan lebat+petir pada sore dan malam hari. Kewaspadaan terhadap bencana banjir masih diperlukan meskipun di beberapa wilayah intensitas hujan menurun.
15. Sejak tanggal 9 pebruari 2007 melalui bumn, tni/polri dan unsur masyarakat telah dilaksanakan proses pembersihan puing-puing/sampah akibat banjir di wilayah DKI Jakarta.
16. Departemen Sosial pada tgl 10 pebruari 2007 telah menyalurkan bantuan sebanyak 1,5 ton beras dan 600 dos mie instans yang ditujukan kepada posko hmi di 6 titik.
17. Mulai tanggal 10 pebruari 2007 tagana jawa tengah sebanyak 50 orang telah kembali ke daerah asalnya/masing-masing.
18. Bersamaan dengan itu pula pada tanggal 11 pebruari telah bergabung kembali anggota tagana sebanyak 50 orang yang berasal dari unsur-unsur organisasi masyarakat (pii, baguna, simpatik, fk-psm) yang telah mengikuti pelatihan tagana melalui dana Departemen Sosial ri tahun 2006.
19. Melihat situasi tanggap darurat penanganan banjir di jabodetabek semakin pulih, maka posko Depsos yang membantu penanganan tanggap darurat banjir tersebut, mulai hari ini 12 pebruari 2007 untuk sementara dihentikan.
I. PENDAHULUAN
Penanganan bencana banjir yang telah dilaksanakan oleh Departemen Sosial RI sejak tanggal 31 Januari s/d 12 Pebruari 2007 telah melawati masa Tanggap Darurat. Sesuai dengan Standardisasi Penangan Bencana Alam berdasarkan siklus bencana dari mulai Pra Bencana, Saat Bencana dan Pasca Bencana, maka Penanggulangan Bencana Banjir pada saat terjadi bencana adalah : Jangka waktu bantuan pangan disesuaikan dengan jenis dan besaran bencana sesuai kebutuhan, seperti :
1. Bencana Banjir Bantuan diberikan selama 3 s/d 7 hari atau dapat diperpanjang hingga 12 hari.
2. Bencana Tanah Longsor
3. Bantuan diberikan selama 3 s/d 7 hari. Bencana Angin Ribut/Angin Topan/Angin Puting Beliung/Tsunami
4. Bantuan diberikan selama 3 hari. Bencana Alam Gempa Bumi
5. Bantuan diberikan selama 5 s/d 10 hari. Bencana Alam Letusan Gunung Api
6. Bantuan diberikan selama 5 s/d 10 hari. Bencana Alam Kekeringan / Kekurangan Pangan Bantuan diberikan selama 15 s/d 30 hari.
Berdasarkan hasil Rapat Kerja dengan Bakornas maka kegiatan Tanggap Darurat Penanganan Bencana Alam Banjir di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten telah selesai dan selanjutnya memasuki Tahap Pasca Bencana. Mengingat besarnya kejadian banjir dan korban yang menderita, maka Departemen Sosial membantu pemerintah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten untuk menangani bencana banjir tersebut.
II. UPAYA YANG DILAKUKAN DEPARTEMEN SOSIAL
A. PRA BENCANA
Depsos telah memberikan bantuan kesiap siagaan pada seluruh propinsi dalam menghadapi musim hujan tahun 2007, melalui APBN dan APBN-P tahun 2006 berupa bantuan permakanan, sandang, evakuasi kit dan anggaran dekonsentrasi khusus untuk penanggulangan bencana tahun 2007.
B. TANGGAP DARURAT BENCANA
1. Mendirikan posko lapangan khusus menangani banjir di DKI Jakarta, jawa barat dan Banten.
2. Mobilisasi taruna siaga bencana (tagana) dari luar DKI Jakarta
* Tagana prov. Jawa timur 60 orang
* Tagana prov. Jawa tengah 50 orang
* Tagana prov. Sumut 12 orang
* Tagana dari unsur fk-psm 30 orang
* Tagana pusat 30 orang
* Tagana dari unsur ormas 25 orang
3. Memberikan tambahan bantuan kendaraan siaga bencana kepada pemerintah DKI Jakarta rescue tactical unit (rtu) sebanyak 4 unit untuk wilayah jaktim, jakbar, jakut dan jaksel.
4. Mengoperasikan unit siaga bencana berupa mobil rtu 6 unit, truk 5 unit, tangki air 2 unit
5. Mengoperasikan tambahan perahu evakuasi sebanyak 25 unit beserta perlengkapannya.
6. Mendirikan dapur umum lapangan di kantor Departemen Sosial yang menyediakan makanan sebanyak 5.000 bungkus per hari.
7. Menteri sosial bersama DPR mengadakan kunjungan langsung ke 5 wilayah yang terkena banjir (jakpus, jaktim, jakut, jakbar dan jaksel) bantuan berupa sandang, family kit dan kid ware.
8. Pada tanggal 8 pebruari menteri sosial juga memberikan bantuan ke ciledug-tangerang Banten berupa sandang, family kit dan kid ware.
9. Mendistribusikan barang-barang bantuan baik berupa permakanan, sandang dan kebutuhan lainnya melalui dinas sosial/kesos dengan terus berkoordinasi dengan satkorlak.
10. Mendistribusikan bantuan kepada posko-posko yang dikelola masyarakat dan organisasi sosial.
11. Menyediakan stock barang bantuan di posko lapangan Depsos ri. Berupa 3.000 dos mie instan, dan 10 ton beras.
12. Pada tanggal 10 pebruari 2007 departemen sosial telah memberikan bantuan bagi posko penanganan bencana di DKI Jakarta; rawa buaya dan semper barat, di Banten; pondok bahar - ciledug, masing-masing berupa mie instan 100 dos dan beras 500 kg.
13. Proses penanganan tanggap darurat di DKI Jakarta, jabar dan Banten akan terus dilanjutkan sampai keadaan normal pulih seperti semula selama masa tanggap darurat.
14. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) memperkirakan pada tanggal 9 s.d 12 pebruari 2007 di wilayah Jakarta dengan intensitas ringan-sedang kadang hujan lebat+petir pada sore hari dan malah hari. Bogor; hujan dengan intensitas ringan sampai lebat pada sore dan malam hari, tangerang; hujan dengan intensitas ringan sampai sedang kadang lebat+petir pada sore dan malam hari, bekasi; hujan dengan intensitas ringan sampai sedang kadang hujan lebat+petir pada sore dan malam hari. Kewaspadaan terhadap bencana banjir masih diperlukan meskipun di beberapa wilayah intensitas hujan menurun.
15. Sejak tanggal 9 pebruari 2007 melalui bumn, tni/polri dan unsur masyarakat telah dilaksanakan proses pembersihan puing-puing/sampah akibat banjir di wilayah DKI Jakarta.
16. Departemen Sosial pada tgl 10 pebruari 2007 telah menyalurkan bantuan sebanyak 1,5 ton beras dan 600 dos mie instans yang ditujukan kepada posko hmi di 6 titik.
17. Mulai tanggal 10 pebruari 2007 tagana jawa tengah sebanyak 50 orang telah kembali ke daerah asalnya/masing-masing.
18. Bersamaan dengan itu pula pada tanggal 11 pebruari telah bergabung kembali anggota tagana sebanyak 50 orang yang berasal dari unsur-unsur organisasi masyarakat (pii, baguna, simpatik, fk-psm) yang telah mengikuti pelatihan tagana melalui dana Departemen Sosial ri tahun 2006.
19. Melihat situasi tanggap darurat penanganan banjir di jabodetabek semakin pulih, maka posko Depsos yang membantu penanganan tanggap darurat banjir tersebut, mulai hari ini 12 pebruari 2007 untuk sementara dihentikan.
thanks slamet for your contributions-
Jumat, 01 Mei 2009
Dede Yusuf: Waspadai 'Bencana' Caleg
INILAH.COM, Bandung - Wagub Jabar Dede Yusuf minta seluruh aparatur pemerintah mewaspadai segala bentuk bencana, termasuk bencana sosial yang diakibatkan kekecewaan hasil pemilu.
"Kita sudah terbiasa dengan bencana banjir dan longsor di mana-mana. Sebentar lagi mungkin bencana kekeringan. Tapi, kita juga harus waspada dengan bencana caleg," ujar Dede saat membuka latihan pemantapan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Jabar di Grand Hotel Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), kemarin malam.
Bencana caleg, lanjut Dede, adalah kerawanan sosial akibat kekecewaan terhadap hasil pemilu legislatif. "Sekarang ada caleg yang stres, gila, bahkan bunuh diri.Kerawanan sosial bisa berubah jadi bencana sosial jika kekecewaan para caleg tersebut disusupi kepentingan pihak-pihak tertentu yang ingin mengacaukan stabilitas nasional," jelasnya.
Dede menyatakan bangga dengan kesigapan 1.160 orang Tagana yang dimiliki Jabar. Meski hanya dihonor Rp 100 ribu per bulan, pengabdian dan kesigapan Tagana dalam setiap bencana tidak diragukan lagi. "Meski ada yang berasal dari kader dan simpatisan partai politik, Tagana harus independen dan nonpartisan," pinta Dede.
Selama ini, Dede mengaku miris dan prihatin tiap kali ada bencana kerap muncul bendera-bendera parpol. Setiap parpol berlomba memasang bendera paling banyak dan tinggi. "Yang mentereng biasanya bendera parpol. Bantuannya sendiri tidak ada. Lain dengan Tagana yang tidak pernah ada bendera, tapi bantuannya benar-benar nyata," jelasnya.
Caleg stres juga banyak muncul karena terbiasa membantu, tapi raihan suaranya sedikit. "Tagana menolong demi kemanusiaan. Sementara parpol dan caleg membantu bencana karena ada maunya," ucap Dede.
Untuk itu, Dede mengaku akan memperjuangkan agar honor Tagana bisa naik. Jumlahnya pun ditargetkan bertambah, setidaknya 100-200 orang di setiap kabupaten/kota. "Pemprov akan makin serius menangani bencana. Aturan main akan diatur lebih tegas termasuk alokasi anggarannya," jelasnya.
Selama ini anggaran bencana lebih dari Rp 80 miliar. Tapi sulit dikeluarkan karena belum ada aturan dan mekanisme penggunaannya. "Aparat birokrasi bingung keluarkan anggaran bencana karena takut salah yang berakibat diperiksa KPK," kata Dede.
Sebagai ketua Satkorlak Penanggulangan Bencana, Wagub Dede Yusuf segera merilis SMS gate way bencana. "Laporan bencana nanti cukup SMS yang bisa langsung masuk ke ponsel gubernur, wagub, pangdam, dan kapolda," tandas Dede. [*/dil]
Sabtu, 11 April 2009
PARFI DAN DEPARTEMEN SOSIAL
PARFI DAN DEPARTEMEN SOSIAL
KOMENTAR FANS Yenny Rachman
Bencana alam yang terus melanda tanah air seakan tak henti-hentinya menimpa. Dan untuk melakukan tindakan antisipasi dan juga penanggulangannya, maka Parfi bekerja sama dengan Depsos mengadakan acara Pelatihan Penanggulangan Taruna Siaga Bencana (Tagana). Preskon acara tersebut diadakan di di PPHUI, Selasa (25/3). Hadir dalam preskon tersebut beberapa artis anggota Parfi, di antaranya Yenny Rachman (Ketua Parfi), Alicia Johar, dan Rizal Djibran.
________________________________________
Jumpers Pelati...
Jumpers Pelati...
Jumpers Pelati...
Jumpers Pelati...
Jumpers Pelati...
Yennie Rachman...
Jumpers Pelati...
Jumpers Pelati...
Yennie Rachman...
Alicia Djohar-...
Alicia Djohar-...
Ratno Timur-20...
Rizal Jibran-2...
Rizal Jibran-2...
Selasa, 31 Maret 2009
http://lagualam.wordpress.com/2007/10/17/lagu-lagu-gubahan-abah-iwan/
Gubuk sunyi di pinggir danau
Diam-diam tersenyum dipeluk mentari senja
Yang juga nakal meraba-raba ujung bunga rerumputan
Lagu alam memang sunyi, sayang
Apalagi sore ini, sore ini sore Sabtu. Sore biasa kita berdua
Membelai mentari senja di ujung jalan Bandung utara
Mentarinya yang ini juga, sayang
Cuma jarak yang memisah kita
Seribu mil lebih sedepa
Seribu mil pun lebih sedepa
Lagu alam memang sunyi.. mmm..
Lagi pula bukan puisi
Cuma bahana yang diam-diam
Lalu bangkit dari dalam hati
Lagu alam memang sunyi, sayang
Kini jarak yang memisah kita
Seribu mil lebih sedepa
Seribu mil pun lebih sedepa
Gubuk sunyi di pinggir danau.. mmm..
ONE THOUSAND MILES WITH A FATHOM MORE
Quiet hut at the edge of a lake
Secretly smiling embraced by the twilight sun
Which also naughtily fondles
the tip of a grass flower
The song of nature is indeed silent, my dear
Especially this afternoon,
this afternoon is a Saturday one
The one when we usually get together
Fondle the twilight sun
at the end of north Bandung road
That sun is also this sun, my dear
Only distance separates us
One thousand miles with a fathom more
One thousand miles even with a fathom more
The song of nature is indeed silent.. mmm..
Moreover this is not a poem
Only an echo that secretly
then arises from the depth of the heart
The song of nature is indeed silent, dear
Now distance separates us
A thousand miles with a fathom more
A thousand miles even with a fathom more
Quiet hut at the edge of a lake
UN MILLE MILE ET UNE BRASSE DE PLUS
La hutte calme au bord du lac. Secrètement sourit
dans les mains du soleil du crepuscule
Qui caresse egalement avec malice
la pointe la fleur de l’herbe
La chanson de la nature est en effet silence, ma chere
D’autant plus que cet après midi,
cet après midi est un Samedi après midi
L’après midi ce lui que nous sommes d’habitude ensemble
Nous caressons le soleil du crepuscule
au bout de la rue du nord de Bandung
Ce soleil-la est egalement ce soleil-ci, cheri
Seulement la distance nous separe
Un mille mile et une brasse de plus
Même un mille mile et une brasse de plus
La chanson de la nature est en effet silence.. mmm..
Ce n’est pas non plus un poeme
Seulement un son qui survient secrètement
alors du fond de mon coeur
La chanson de la nature est en effet silence, ma chere
Maintenant la distance nous separe
Un mille mile et une brasse de plus
Même un mille mile et une brasse plus
La hutte calme au bord du lac
TAUSEND MEILEN PLUS EIN FADEN
Eine stille Hütten am Seeufer,
Lächelt heimlich in der Umarmung der Zwielichtssonne,
Die die Grassblumenspitze streichelt
Das Lied der Natur is nun ruhig,
Meine Liebe
Besonders dieser Nachmittag ist
Der nachmittag an einem Samstag,
Der Tag, an dem wir uns gewöhnlich
zusammen sein
wir streicheln die Zwielichtssonne am einem Straβenende
in Nord Bandung
die Sonne ist auch die gleiche,
mein Schatz
Nur die Entfernung trennt uns voneinander
tausend Meilen plus
tausen Meilen weg
das Lied der Natur ist nun ruhig, mmm
Das ist also kein Gedicht, nur ein schweigendes Echo,
das Heimlich dann aus dem Herzen steigt
das Lied der Natur is nun ruhig,
meine Liebe
jatzt trennt uns die Entfernung voneinander
tausen Meilen plus..
tausen Meilen weit weg
die stille Hütte am Seeufer
DOA (JANUARI KELABU)
Tuhan ini kami berkumpul
Merenungkan arti hidup kami yang terisi
Sedikit niat bakti
bagi sesama yang dalam kegelapan
Tuhan teguhkan hati kami
yang punya niat tulus
Dan juga saudara kami
yang dalam kegelapan
Tabahkanlah
dan teguhkan imannya
Tabahkan hatimu
Tuhan slalu dekatmu
Sinar terang kan datang bagi orang yang tabah
Amin ya Robbal ‘alamin
MARS WANADRI
Gunung-gunung yang tinggi telah mengajar kita
Tentang keindahan hidup di alam terbuka
Mempersatukan jiwa kita bagai saudara
Wanadri tempat kita berkumpul dan berjuang
Tebing-tebing yang curam telah mengajar kita
Tentang keberanian dan keteguhan hati
Mempersatukan jiwa kita bagai saudara
Wanadri tempat kita berkumpul dan berjuang
Hutan rimba yang lebat telah mengajar kita
Tentang kerendahan hati dan kepedulian
Mempersatukan jiwa kita bagai saudara
Wanadri tempat kita berkumpul dan berjuang
VIRGIN IN BALI
Kau mentari di ujung pagi
Hangat menyapa dedaunan
Kau bisikkan pesan lewat angin lalu
Lewat ombak yang datang lembut berbuih
Dan bergulung ramah
Saat kusentuh senyumanmu
Segalanya lalu berlagu
Tentang cinta yang tulus yang datang bersemi
Sehalus selembut embun
Waktu lalu kudatang padamu dengan hati berbunga
Mimpi dan nyata bagai berbaur
O Bali … Bali
Saat indah yang kau berlalu
Kuukirkan di relung hati
Mimpi dan nyata lambat-lambat berlalu
Bali … O Bali takkan kulupa
AKAR
Orang bersenandung tentang bunga yang harum
Atau cerita betapa indah warnanya
Ataupun tentang daun-daun berjatuhan
yang bahkan bisa membuat gadis menangis
Namun saya akan cerita tentang akar
Akar pohon-pohon yang banyak dilupakan
Diam-diam masuk merunduk dalam tanah
Tersembunyi dari cerita atau lagu
Jangan lagu, bahkan tiada orang peduli
Diam-diam semakin merunduk dalam tanah
Akar.. Akar.. Bahkan tiada orang peduli..
Akar.. Akar.. Akar..
ANGIN NOVEMBER
Angin yang berhembus di akhir November
Bawa kisah dan lagu tentang angin lalu
Angin yang berhembus bawa kisah tentang dia
Yang datang dan berlalu bagai angin lalu
Lembut kau datang menegurku
Kau datang untuk berlalu
Angin yang berhembus bawa kisah tentang dia
Yang datang dan berlalu bagai angin lalu
API UNGGUN
Di tengah-tengah rimba
Di bawah langit biru
Api unggun berkobar menyala
Wanadri bergembira
Dalam alam merdeka
Sebagai penempuh rimba perkasa
Di puncak-puncak gunung
Dalam awan dan kabut
Api unggun berkobar menyala
Wanadri bergembira
Dalam alam merdeka
Sebagai pendaki gunung perkasa
Wanadri
Wanadri
Penempuh rimba dan pendaki gunung
Jauhnya dari kampung menurut kata hati
Guna bakti pada ibu pertiwi
ANGGREK MERAH
Anggrek merah yang kauberikan padaku
Saat cintamu semerah anggrek
Anggrek merah yang kau katakan padaku
Rasa hatimu semerah anggrek
Namun kaulupa bahwa suatu waktu
Anggrek kan layu pun merahnya kan pudar
Anggrek merah lambang cinta seorang dara
Suatu waktu ia kan layu
BALADA SEORANG KELANA
Keheningan alam di tengah rimba sunyi
Kuberjalan seorang diri sbagai seorang kelana
Kudambakan jiwaku padamu oh Tuhanku
Kuberdoa sepenuh hati smoga tercapai tujuanku
Kuberjuang penuh tekad demi nusa dan bangsa
Dingin, hening dan sepi di daun angin berbisik
Hai kelana tabahkan hatimu
Tuhan slalu besertamu
BALADA SEORANG PRAJURIT
Bangunlah hai prajurit
Siagakan dirimu
Berlatih tak pernah kenal berhenti
Gembirakan hatimu
Kobarkan semangatmu
Putus asa jauhkan dari dirimu
Bertempur pantang mundur
Lebih baik hancur lebur
Bila perlu demi tugas rela gugur
Bagi seorang ksatria kehormatan yang utama
Keringat dan darah siap kukorbankan
“Gunung-gunung kudaki
Jurang curam kuturuni
Biar siang biar malam tak peduli
Hutan rimba kuarungi
Sungai deras kuseberangi
Biar hujan biar panas tak peduli”
“Sungguh jauh dari rumah
Rasa rindu tak tertahan
Namun tugas bagiku lebih utama
Demi kehormatan bangsa
Demi rakyat yang tercinta
Jiwa raga bila perlu kukorbankan”
Bangunlah hai prajurit
Siagakan dirimu
BULAN MERAH
Di lengkung puncak bukit
Cemara yang tegak sendiri diterpa badai
Kelam.. Kelam jatuh di bumi
Bulan merah di langit yang biru kelabu
Berhembus badai di hati
Kelam dan sendu
Badai kan reda
Langit kan cerah
Tegak.. Tegaklah.. Tegak
BURUNG CAMAR
Burung camar tinggi melayang
Bersahutan di balik awan
Membawa angan-anganku jauh meniti buih
Lalu hilang jauh di lautan
Oh bahagia tiada terperi. Indah nian derap jiwaku
Tak kenal duka derita. Tak kenal nestapa.
Ceria penuh pesona
Tiba-tiba kutertegun lubuk hatiku tersentuh
Perahu kecil terayun nelayan tua di sana
Tiga malam bulan tlah menghilang
Langit sepi walau tak bermega
Tiba-tiba kusadari lagu burung camar tadi
Cuma kisah sedih nada duka hati yang terluka
Tiada teman berbagi derita
Bahkan untuk berbagi cerita
Burung camar tinggi melayang
Bersahutan di balik awan
Kini membawa anganku yang tadi melayang
Jatuh dia dekat di kakiku
CERITA BUAT ORANG YANG LUPA
Cerita ini kita mulai buat orang-orang yang lupa
Bahwa mati kan datang suatu waktu
Menyergap dirimu dikala kau lengah
Pulanglah segera
Pintu yang sejuk menantimu
Tak seorang pun yang dapat menduga
Bila saat itu kan datang padanya
DETIK HIDUP
Detik-detik berlalu dalam hidup ini
Perlahan tapi pasti menuju mati
Kerap datang rasa takut menyusup di hati
Takut hidup ini terisi oleh sia-sia
Pada hening dan sepi aku bertanya
Dengan apa kuisi detikku ini
Tuhan kemana kami setelah ini?
Adakah Engkau dengar jeritku ini?
DUHA
Rembulan memudar
Dan matahari diam-diam semakin terjaga
Tersenyum merona… di ufuk timur… Cakrawala…
Pesona surya menatapku
menyapaku membelai jiwaku
Oh sang surya menghangatkan
Ruhaniku
Dan tiada terasa, merebak haru
Dalam sujudku yang semakin syahdu
Dan bergetar nada dawai jiwaku
MemujiMu…
Duhai Ilahi kami sering
Lupa mensyukuri semua ini
Oh Ilahi malu kami
Tak terhingga
Oh titik embun yang menetes
Membasuh relung jiwaku
Oh kicau burung menyambut surya berseri
Duhai Ilahi meski malu
Kami datang bersimpuh padamu
Oh Ilahi ridhoilah
Tobat kami
FLAMBOYANT
Senja itu flamboyant berguguran
Seorang dara memandang terpukau
Satu-satu daunnya berjatuhan
Berserakan di pangkuan bumi
Bunga flamboyant itu diraihnya
Wajahnya terlihat sayu
Flamboyant berguguran, berjatuhan, berserakan
Sejak itu sang dara berharapan
Esok lusa bersemi kembali
HARAP KAU TAHU
Harap kau tahu sejak kau sebut namaku,
lalu tiba-tiba segalanya jadi indah
Harap kau tahu, sejak kau panggil namaku,
lalu tiba-tiba aku jatuh cinta
Bagiku tiada duanya,
pengalaman yang terindah yang terjadi
Bagiku tiada taranya,
pengalaman yang terindah yang kurasa
Tak pernah kuduga,
tak pernah kukira aku akan jatuh cinta
Harap kau tahu,
Aku tak pernah begini,
sampai tiba-tiba kau sebut namaku
Harap kau tahu sejak kau panggil namaku,
lalu tiba-tiba aku jatuh cinta
Bagiku tiada duanya,
pengalaman yang terindah yang terjadi
Bagiku tiada taranya,
pengalaman yang terindah yang kurasa
Tak pernah kuduga,
tak pernah kukira aku akan jatuh cinta
HYMNE SILIWANGI
Tlah terbukti baktimu
Pahlawan negara
Bahkan darahmu tlah tumpah
Di ribaan bumi
Sluruh rakyat jadi saksi
Ikhlasnya baktimu
Rela korban jiwa raga
Untuk nusa bangsa
Siliwangi
Kami bersaksi
Di lindungan Ilahi
Semoga abadi
Rakyat jadi saksi
Jejak langkahmu terpatri
Dalam sanubari
Bela rakyat dan pertiwi
Prajurit sejati
Cadu mundur pantang mulang
Bila tak gemilang
Esa hilang dua terbilang
Smangat tekad juang
Siliwangi
Kami berjanji
Sapta marga jiwaku
Rakyat jadi saksi
Semoga abadi
JANGAN BUNUH AKU
Dengar ini kawan..
kata-kata lagu ini
Sengaja kutulis lewat nada-nada
Untukmu kah? Untukmu..
“Jangan bunuh aku…
Jangan engkau bunuh kami”
Kata-kata itu terucap berlagu
Lewat nyanyi yang merdu
Burung-burung menyanyikan lagu ini
Di halaman rumah dan di langit bebas
“Jangan engkau bunuh kami …
Kami cuma ingin menyanyi dekatmu”
“Jangan bunuh aku…
Jangan engkau bunuh kami”
Kata-kata itu terucap berlagu
Lewat nyanyi yang sendu
JIWA YANG TENANG
Kutanyakan asmaMu kepada bintang
Kugantungkan rinduku di awan
Kutitipkan asa hati di celah cahaya bulan
Terbawa angan, menjauh perlahan
Gunung-gunung bertasbih di dalam diam…
Pohon-pohon tertunduk…sepi
Gemercik air berbisik kepada angin yang sunyi
Menyimak alam
Oh jiwa yang tenang…
Bergema sayup menggaung menembus malam
Meniti langit menyusupi kelam
Lalu tersibak tabir hati
Di saat subuh menjelang
Menyimak alam
Oh jiwa yang tenang
KAU
Kau, yang tak pernah miskin dalam do’a
Kau, yang menyalakan pelita dalam hidupku,
jadi penerang jalanku, langkah demi langkah
Kau, bagai berjuta mawar di hatiku
Kau, ilham bagi syair dalam laguku,
hatimu dan tegur sapamu penyejuk jiwa
Aku rela, aku rela jatuh dalam pelukanmu dengan doa’mu,
langkahku kian pasti
Aku rela, aku rela membagi kasih denganmu,
walau ku tahu beribu tantangan untukmu
Kau, yang kutahu selalu merindukanmu
Kau, ilham bagi syair dan laguku,
hatimu dan tutur sapamu penyejuk jiwaku
Aku rela, aku rela jatuh dalam pelukanmu dengan doa’mu,
langkahku kian jadi pasti
Aku rela, aku rela membagi kasih denganmu,
walau ku tahu beribu tantangan untukmu
Aku rela, aku rela jatuh dalam pelukanmu dengan do’a mu,
selalu membagi diriku ini
Aku rela membagi kasih kasih denganmu
walau ku harus menerjang berbagai tantangan
KAU MEMANG MILIKKU
Tiada kata-kata, yang dapat terucap,
waktu kupandang wajahmu dalam hening ini
Bahkan tiada terbayang walau dalam mimpipun,
ku akan pernah memelukmu
Bahkan puisi yang teramat indahpun,
tak akan mampu mengungkapkan rinduku padamu
Tiada pernah terbayang, tiada pernah ku duga,
hatimu kini jadi milikku
Hanya satu yang kuingin pasti,
kuingin dengar itu dari dirimu oh…oh…oh juwitaku
Cinta kasihmu hanya untukku,
kau memang dilahirkan untukku Oh…oh…oh untukku
Tiada lagi rasa ragu yang tersisa,
saat kau genggam tanganku
Wahai juwitaku
Kini kutahu pasti, segalanya milikku
Kau memang dilahirkan untukku
Hanya satu yang kuingin pasti,
kuingin dengar itu dari dirimu oh…oh…oh juwitaku
Cinta kasihmu hanya untukku,
kau memang dilahirkan untukku Oh…oh…oh untukku
LANGIT YANG SEPI
Bulan yang pucat mengambang di langit yang kering … sepi
Rona merah membayang
Rona merah menebar
Bau darah menusuk kalbu
Di padang sepi bertebaran mayat-mayat kering … dingin
Mengapa ini terjadi?
Mengapa perang terulang?
Mengapa harus berulang?
Di sana mungkin ayah
Di sana mungkin abang
Mungkin juga ibu-ibu tak berdosa
Di sana mungkin adik
Mungkin juga kekasih
Terbunuh satu per satu … penuh darah
Di bumi ini mengapa perang mesti terjadi berulang?
Rona merah membayang
Rona merah menebar
Bau darah menusuk kalbu
Di sana mungkin ayah
Di sana mungkin abang
Bahkan anak-anak kecil tak berdosa
Di sana mungkin ibu
Mungkin juga kekasih
Terbunuh satu per satu penuh darah
Rona merah membayang
Rona merah menebar
Haruskah ini terjadi?
LEMBAYUNG SENJA
Lembayung senja… lembayung senja…
Tertegun seakan ragu… menatapku
Lalu, waktu demi waktu, satu-satu berlalu
Menyisakan warna kelabu… menjadi biru
Lembayung senja… lembayung senja
Menggugah lagu yang syahdu di hatiku…
Lalu, waktu demi waktu, satu satu berlalu
Menyisakan lagu yang syahdu… menjadi sendu
Lalu kugapai bintang
Nan berbinar dalam hatiku … dihatiku
Bawa daku…! Bawa daku…! Bawa daku kawanku
Kan kugapai cahaya yang abadi
Cahya nuraniku
Hidayah dariMu
Lembayung senja… lembayung senja…
Sisakan lagu yang syahdu di hatiku
Lalu, waktu demi waktu, lambat-lambat berlalu
Menyisakan malam yang biru semakin biru
MARS PENGEMBARA
Gunung-gunung dan lembah
Hutan rimba yang lebat
Tidakkah engkau rindu
Hai pemuda pengembara?
Bisik angin di daun
Desir air di sungai
Tidakkah engkau rindu
Hai pemuda pengembara?
Mengembaralah engkau
Demi tanah air
Sumbangkan darma baktimu
Api unggun berkobar
Bintang-bintang berkedip
Tidakkah engkau rindu
Hai pemuda pengembara?
MAWAR TERBIRU
Indahnya, kasih
Cerita yang kaukatakan
Tentang embun yang turun di kaki pegunungan
Lembutnya, sayang
Cerita yang kaubisikkan
Tentang mawar yang biru yang kausimpan untukku
Daun-daun enggan berguguran
Bila membuatmu sedih
Senandung lagu ini kunyanyikan untukmu
MELATI DARI JAYAGIRI
Melati dari Jayagiri
Kuterawang keindahan kenangan
Hari-hari lalu di mataku
Tatapan yang lembut dan penuh kasih
Kuingat di malam itu
Kau beri daku senyum kedamaian
Hati yang teduh dalam dekapan
Dan kau biarkan kukecup bibirmu
Mentari kelak kan tenggelam
Gelap kan datang
Dingin mencekam
Harapanku bintang kan terang
Memberi sinar dalam hatiku
Kuingat di malam itu
Kauberi daku senyum kedamaian
Mungkinkah akan tinggal kenangan?
Jawabnya tertiup di angin lalu
MELATI PUTIH
Ini kisah tentang sekuntum bunga
Terputih dari yang putih
Yang daunnya hijau di musim kering
Kemilau di sinar surya
Dan bila musim bunga tiba
Melati bersemi
Putih dan sejuk
Bening berseri
Bergetar di sudut hatiku
MENTARI
Mentari menyala di sini
Di sini di dalam hatiku
Gemuruh apinya di sini
Di sini di urat darahku
Meskipun tembok yang tinggi mengurungku
Berlapis pagar duri sekitarku
Tak satu pun yang sanggup menghalangiku
Bernyala di dalam hatiku
Hari ini hari milikku
Juga esok masih terbentang
Dan mentari kan tetap menyala
Di sini di urat darahku
MUSIM BUNGA
Kau tersenyum dan bunga pun bermekaran
Kau menyapa dan angin pun jadi lagu
Lagu tentang musim bunga
Yang jatuh di tepian sebuah danau
Burung-burung terbang bersama angin
Dan bernyanyi dari balik awan
Dari langit bertebar lagu-lagu
Hmm.. hmm.. hmm..
Lagu tentang musim bunga
Yang jatuh di tepian sebuah danau
NADA YANG TERBENING
Nada ini nada yang bening untukmu
Nada dari laut dan langit yang terbiru
Nada ini nada yang sendu untukmu
Nada dari awan dan kabut warna kelabu
Kunyanyikan lagu ini
Lagu rindu
Lagu ini lagu yang sendu untukmu
Kisah dari laut dan langit.. awan dan kabut
NYANYIAN LANGIT
Sore tadi surut perlahan-lahan
Dan bayang-bayang senja merayap satu-satu
Menjemput bintang-bintang yang diam-diam hadir
Kuterpana tiba-tiba bagai dalam mimpi
Langit luas malam ini penuh lagu
Lama kutercenung
Angin semilir mengelus kalbuku
Dan air mata meleleh di dalam hatiku.. Di hatiku
Entah kapan peristiwa begini
Bintang-bintang berbisik.. mmm..
Bernyanyi di hatiku.. mmm..
Malam senyap begini
Kuingin kau berulang
Satu-satu kudatangi kerlip-kerlip ini
Ragu-ragu kuhampiri dalam sepi
Langit yang terkembang
Begini kecil hadirku di sini
Pesona yang dahsyat
Menyergap memukau hatiku.. Jiwaku..
Entah kapan peristiwa begini
Bintang-bintang berbisik.. mmm..
Bernyanyi di hatiku.. mmm..
Malam senyap begini
Bergema penuh lagu
PENGEMBARA
Aku mengembara, berkelana seorang diri
Kutelusuri sudut-sudut bumi ini
Dan kutulis banyak hal yang telah kulalui
Dan kugubah, kujadikan lagu
Bukan cuma lagu yang kugubah dari itu
Dan kunyanyikan bukan saja dalam hati
Bukan hanya tentang cinta atau bunga-bunga
Bukan hanya suara cemara
Yang aku nyanyikan bukan sekedar hiburan
Bukan sekedar denting gitar tanpa pesan
Namun ini juga kisah tentang manusia
Yang terbuang dan mungkin terlupa
Kulihat juga derita, kugubah harapan
Yang kumaksud bukan hanya dalam kata-kata
Kulihat juga nestapa dan lalu kugubah
Pelita
Betapa dunia ini… betapa hidup ini
Begitu banyak liku dan cobaan
Betapa dunia ini… betapa hidup ini
Begitu pahit untuk dirasakan
Itu buat mereka.. itu bagi mereka
Yang mungkin nasib memang menentukan
Itu semua kulihat.. itu semua kudengar
Lalu kugubah, kujadikan, kunyanyikan lagu ini
POHON RANDU
Semenjak pohon randu tak berbunga lagi
Kulitnya yang kering terkelupas
Burung-burung hanya memandang sambil tersenyum
Lalu mencari pohon lain yang sedang berbunga
Sekarang pohon randu tak berdaun lagi
Angin pun meniup, menangis sedih
Menerbangkan kapuk yang putih perlahan-lahan
Melayang jauh
Melayang jauh tinggi di awan
Membawa benih yang putih
Melayang jauh tinggi di awan
Melayang jauh tinggi di awan
Dan lalu jatuh di cakrawala
Dan pohon baru tumbuh perlahan
Diiringi lagu-lagu
Sekarang angin lalu tak menangis lagi
Bertiup semilir … hm.. hm.. hm..
Menemui randu yang tua di ujung bukit
Sambil berbisik
Hidupmu tak sia-sia
Jangan bersedih kawanku
Hidupmu kini tak sia-sia
PRAJURIT GARUDA
KAMI PRAJURIT INDONESIA
KAMI SIAP MEMBELA NEGARA
KAMI RELA ……… KAMI BANGGA
AMANAT BANGSA TUGAS UTAMA
KAMI SIAP ! KAMI SEDIA !
KAMI YAKIN TUHAN ’KAN BESERTA KITA
TIADA RAGU TIADA BIMBANG !
BERANI! CIRI UTAMA KITA
PRAJURIT GARUDA !
KEHORMATAN BANGSA DIPUNDAK KITA !
KAMI AKAN JAGA TINGKAH LAKU KAMI
DISIPLIN INTI KEHORMATAN KAMI
JIWA RAKYAT, JIWA BANGSA
KAMI BELA SAMPAI MATI
KAMI RELA KAMI BANGGA
KAMI YAKIN TUHAN ’KAN BESERTA KITA
MAJU …! MAJU …. ! PANTANG MUNDUR
DEMI BAKTI UNTUK NUSA DAN BANGSA
PRAJURIT GARUDA !
KEHORMATAN BANGSA DIPUNDAK KITA
SEJUTA KABUT
Sejuta kabut turun perlahan
Merayap di jemari jalanan
Meratap, melolong lalu menjauh
Menggoreskan kesan suram padaku
Sejuta kabut turun semalam
Mengetuk-ngetuk jendela kamarku
Meratap, melolong lalu menjauh
Menggaungkan kesan ngeri di hati
Lalu kusibak tirai hatiku
Kubuka lebar-lebar pintu jiwaku
Kuterjuni kabut yang di kakiku
Berbekal matahari
yang bernyala
yang membara
SENJA DI BANDUNG UTARA
Senja jatuh di Bandung utara
Langitnya merah kelabu
Angin berhembus di daun cemara
yang tegak di puncak bukit
Indahnya senja di Bandung utara
Tenang, tentram dan damai
Angin berhembus di daun cemara
yang tegak di puncak bukit
Kapankah senja di Bandung utara
penuh dengan cemara?
SURAT
Bukan hanya kata-kata
Bukan juga air mata, yang kucurahkan,
yang kuingin abadikan dan
kutulis hati-hati disurat ini
Bukan maksud memujamu
Bukan juga menyanjungmu
Usah kau ragu
Mungkin saja suatu waktu,
kau butuhkan ini, untuk dirimu
Surat ini kukirimkan
Kuingin agar kau simpan,
kau jadikan hiasan
Yang kau baca suatu waktu,
andai rasa duka menghampirimu
Kutuliskan segalanya yang terpuji,
yang ada pada dirimu
Tiada lain tiada lain,
agar kau sadari karunia itu
Kutuliskan juga perasaan hati,
yang ada pada diriku
Tiada lain tiada lain,
agar kau tahu kuimpikan dirimu
Jangan dulu kau sesali,
usah juga kau peduli
untuk membalas suratku
Surat ini kukirimkan
tak usah kau tahu siapa diriku
Kutuliskan segalanya yang terpuji,
yang ada pada dirimu
Tiada lain tiada lain,
agar kau sadari karunia itu
Kutuliskan juga perasaan hati,
yang ada pada diriku
Tiada lain tiada lain,
agar kau tahu kuimpikan dirimu
TAJAM TAK BERTEPI
Takkan tergambarkan dengan kata-kata
perasaan sedih ini
Maka kuungkapkan lewat nada dari lagu ini
Ingin kutanyakan namun tlah kuduga
jawaban yang kan kutrima
Rasa penasaran dalam hatiku
Tajam tak bertepi
Selangkah demi selangkah kuturutkan kata hati
Sampai jauh ke ujung bukit yang berbatas langit
Tapakku tlah hancur
Badan pun tlah luka
Bahkan hati tlah berkeping
Tetap tak kutemukan jawaban
TAPAK-TAPAK
Tapak-tapak yang dulu kulalui
Kutelusuri balik satu-satu
Tertegun aku
Terhenyak bagai mimpi
Saat lalu yang tak mungkin kan kembali
Diam-diam kutemui satu-satu
Terkejut aku begitu banyak noda tak terasa
Semua itu tlah terjadi
Dan takkan mungkin kan kembali kini
Yang tlah terjadi kan tetap tlah terjadi … oh …
Perlahan-lahan kusadar kembali
Saat lalu itu bukan cuma mimpi
Dan langkah baru harus aku mulai saat ini
TENTARA
Tentara-tentara yang berbaris
menuju ke sebuah desa
Berbekal senyuman dan semangat
mereka membaurkan diri
Riwayat dan kisah yang dahulu
seperti berulang kembali
Di kala bambu runcing
belum digantikan bedil dan sepatu
Dulu dan sekarang ini
memang seharusnya tak berbeda
Tentara berasal dari rakyat
dan berbakti untuk kepentingan rakyat
Bedil dan seragam ini
hanya sbagai lambang dari tugas
Yang membagi-bagikan peranan
namun tanggung jawab tetaplah sama
Membela negara. Dan membina bangsa
Menuju bahagia. Bangga bernegara
TRAGEDI
Tragedi ini yang telah kulihat
sewaktu maut tiba-tiba datang
Bersama air lumpur yang gemuruh
melanda dahsyat di desa itu
Dan ironi yang juga tlah kusaksikan ini
Mereka yang punya dosa tak peduli
Tak tergerakkan.. Tak tergoyahkan.. oh..
Tragedi tadi sengaja kucatat
Dan tlah kusimpan di lubuk hati
Dan suatu waktu harus kuungkapkan
tuk mengingatkan mereka itu
Dan ironi masih juga kusaksikan ini
Hutan-hutan dirusak dimana-mana
Tak tergerakkan.. Tak tergoyahkan.. oh..
Tragedi tadi yang telah kucatat
Dan tlah kusimpan di lubuk hati
Dan saat ini itu kuungkapkan
tuk mengingatkan kita semua.. oh..
SERIBU MIL LEBIH SEDEPA
Gubuk sunyi di pinggir danau
Diam-diam tersenyum dipeluk mentari senja
Yang juga nakal meraba-raba ujung bunga rerumputan
Lagu alam memang sunyi, sayang
Apalagi sore ini, sore ini sore Sabtu. Sore biasa kita berdua
Membelai mentari senja di ujung jalan
Mentarinya yang ini juga, sayang
Cuma jarak yang memisah kita
Seribu mil lebih sedepa
Seribu mil pun lebih sedepa
Lagu alam memang sunyi.. mmm..
Lagi pula bukan puisi
Cuma bahana yang diam-diam
Lalu bangkit dari dalam hati
Lagu alam memang sunyi, sayang
Kini jarak yang memisah kita
Seribu mil lebih sedepa
Seribu mil pun lebih sedepa
Gubuk sunyi di pinggir danau.. mmm..
ONE THOUSAND MILES WITH A FATHOM MORE
Quiet hut at the edge of a lake
Secretly smiling embraced by the twilight sun
Which also naughtily fondles
the tip of a grass flower
The song of nature is indeed silent, my dear
Especially this afternoon,
this afternoon is a Saturday one
The one when we usually get together
Fondle the twilight sun
at the end of north Bandung road
That sun is also this sun, my dear
Only distance separates us
One thousand miles with a fathom more
One thousand miles even with a fathom more
The song of nature is indeed silent.. mmm..
Moreover this is not a poem
Only an echo that secretly
then arises from the depth of the heart
The song of nature is indeed silent, dear
Now distance separates us
A thousand miles with a fathom more
A thousand miles even with a fathom more
Quiet hut at the edge of a lake
UN MILLE MILE ET UNE BRASSE DE PLUS
La hutte calme au bord du lac. Secrètement sourit
dans les mains du soleil du crepuscule
Qui caresse egalement avec malice
la pointe la fleur de l’herbe
La chanson de la nature est en effet silence, ma chere
D’autant plus que cet après midi,
cet après midi est un Samedi après midi
L’après midi ce lui que nous sommes d’habitude ensemble
Nous caressons le soleil du crepuscule
au bout de la rue du nord de Bandung
Ce soleil-la est egalement ce soleil-ci, cheri
Seulement la distance nous separe
Un mille mile et une brasse de plus
Même un mille mile et une brasse de plus
La chanson de la nature est en effet silence.. mmm..
Ce n’est pas non plus un poeme
Seulement un son qui survient secrètement
alors du fond de mon coeur
La chanson de la nature est en effet silence, ma chere
Maintenant la distance nous separe
Un mille mile et une brasse de plus
Même un mille mile et une brasse plus
La hutte calme au bord du lac
TAUSEND MEILEN PLUS EIN FADEN
Eine stille Hütten am Seeufer,
Lächelt heimlich in der Umarmung der Zwielichtssonne,
Die die Grassblumenspitze streichelt
Das Lied der Natur is nun ruhig,
Meine Liebe
Besonders dieser Nachmittag ist
Der nachmittag an einem Samstag,
Der Tag, an dem wir uns gewöhnlich
zusammen sein
wir streicheln die Zwielichtssonne am einem Straβenende
in Nord Bandung
die Sonne ist auch die gleiche,
mein Schatz
Nur die Entfernung trennt uns voneinander
tausend Meilen plus
tausen Meilen weg
das Lied der Natur ist nun ruhig, mmm
Das ist also kein Gedicht, nur ein schweigendes Echo,
das Heimlich dann aus dem Herzen steigt
das Lied der Natur is nun ruhig,
meine Liebe
jatzt trennt uns die Entfernung voneinander
tausen Meilen plus..
tausen Meilen weit weg
die stille Hütte am Seeufer
DOA (JANUARI KELABU)
Tuhan ini kami berkumpul
Merenungkan arti hidup kami yang terisi
Sedikit niat bakti
bagi sesama yang dalam kegelapan
Tuhan teguhkan hati kami
yang punya niat tulus
Dan juga saudara kami
yang dalam kegelapan
Tabahkanlah
dan teguhkan imannya
Tabahkan hatimu
Tuhan slalu dekatmu
Sinar terang
Amin ya Robbal ‘alamin
MARS WANADRI
Gunung-gunung yang tinggi telah mengajar kita
Tentang keindahan hidup di alam terbuka
Mempersatukan jiwa kita bagai saudara
Wanadri tempat kita berkumpul dan berjuang
Tebing-tebing yang curam telah mengajar kita
Tentang keberanian dan keteguhan hati
Mempersatukan jiwa kita bagai saudara
Wanadri tempat kita berkumpul dan berjuang
Hutan rimba yang lebat telah mengajar kita
Tentang kerendahan hati dan kepedulian
Mempersatukan jiwa kita bagai saudara
Wanadri tempat kita berkumpul dan berjuang
Minggu, 29 Maret 2009
pagi pagi sekali saya di kejutkan dengan suara dering Hp, saya dapat berita bencana! bahwa telah terjadi angin puting beliung di desa Mekar Mulya kec. Banjaran kemarin sorenya (26/3) dan merusakan beberapa rumah warga dan pasilitas desa.
ternyata agin puting beliung juga menerjang daerah Pacet kec. Ciparay juga, disana banyak sekali rumah warga yang ambruk diterjang agin puting beliung itu.
setelah kami lakukan pemetaan ternyata angin puting beliung itu berarah lurus dan bertemu di daerah pacet, makanya disana kerusakanya parah sekali!
Kamis, 05 Maret 2009
TAGANA JAWA BARAT
“Akan kami latih Tagana dalam penguasaan perahu bermotor,”
Tio Indra Setiadi
Kepala Dinas Sosial Jawa Barat
Belasan orang mengerubungi stand pameran di Sasana Budaya Ganesha (26/3) lalu di jalan Tamansari Bandung. Gedung balai pertemuan yang terletak di komplek ITB itu dijadikan tempat pameran Tagana (Taruna Siaga Bencana) Tingkat Provinsi Jabar, pengunjung tertarik pada peragaan peralatan dan asesoris yang mencolok diantara stand yang ada.
Ketua Tagana Jabar Adhityo Kristianto tidak merasa direpotkan, ia memberikan jawaban memenuhi keingintahuan pengunjung. “Tagana atau Taruna Siaga Bencana adalah organisasi atau gugus tugas berbasis masyarakat yang berorientasi di Bidang Kesejahteraan Sosial untuk menangani Penanggulangan Bencana. Dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Sosial RI No. 82/HUK/06.”
Perahu karet penanganan bencana seakan menghadang pengunjung, menjadi titik perhatian yang mengundang mereka pada stand yang dijaga anak-anak muda yang kekar dan terlatih. Tagana ambil bagian dalam Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) 2009, yakni agenda tetap pemerintah Provinsi Jawa Barat yang melibatkan segenap stakeholder, termasuk Tagana. Pada sebuah panel pameran terpampang tulisan “Peningkatan Mutu dan Akuntabilitas Pembangunan Menuju Provinsi Termaju Di Indonesia”.
Gubernur Danny Setiawan mengunjungi mereka, yang dengan akrab berbincang. Lalu menunjuk perahu karet yang menjadi saksi tatkala di Baleendah, Karawang, Bekasi dan daerah lainnya di Jabar yang tahun lalu dilanda bencana. Musrenbang dihadiri Ketua Bappenas (Badan Perencana Pembangunan Nasional) Paskah Suzeta yang dikenal sebagai aktivis Bandung di masa mudanya.
“Musibah bencana tidak sebanyak tahun lalu,” ujar Kepala Dinas Sosial Jabar Tio I. Setiadi menjawab pertanyaan Pedeo. “Hendaknya kita terus waspada, karena itu kesiagaan harus ditunjukkan,” jelasnya. Sebaliknya ia menjelaskan tekadnya untuk membesarkan Tagana di Jabar.
“Akan kami latih Tagana dalam penguasaan perahu bermotor,” jelas Tio. Dinas Sosial bersama-sama dengan Dinas Perhubungan Jabar menyiapkan pelatihan khusus bagi anggota Tagana yang dimotori aktivis organisasi pemuda seperti FKPPI dari keluarga besar TNI dan Polri, kemudian dari keluarga veteran serta dari ormas keagamaan lainnya.
Tagana merupakan andalan provinsi Jabar dalam penanganan dan penanggulangan bencana. Anggotanya terdiri dari perorangan yang berasal dari organisasi pemuda berumur 18 - 40 tahun. Adhityo sendiri adalah mantan Ketua Karang Taruna andalan nasional, Adhitya Paramitha Kecamatan Sukajadi.
“Pengangkatan kami,” dijelaskan Adhityo, “berdasarkan usulan yang disampaikan oleh Kecamatan, Kabupaten/Kota atau Provinsi yang disampaikan secara berjenjang, untuk selanjutnya disyahkan oleh Instansi Sosial atas nama Menteri Sosial RI.”
Anggota Tagana Mendapat pengakuan resmi dari Pemerintah melalui pemberian Nomor Induk Anggota yang dikeluarkan oleh Departemen Sosial RI. Selain itu mendapat fasilitas, sarana dan prasarana serta kesempatan dan peluang yang sama untuk mengikuti berbagai kegiatan terkait dengan tugasnya.
Karena harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam penanggulangan bencana, anggotanya dilatih khusus. Pelatihan itu dilakukan secara berkala oleh Balai Diklat (pendidikan dan Pelatihan) Depsos. “Kami mendapat sertifikat dan intensif dari pemerintah,” demikian Adhityo.
Kamis, 26 Februari 2009
LAMBANG DAN ATRIBUT TAGANA
MARS TAGANA
Marilah semangat jiwa raga
Kita tolong Mereka, Yang tertimpa bencana
Selamatkanlah bangsa
Marilah taruna Indonesia
Yang tergabung dengan TAGANA
Taruna Siaga Bencana
Siap membantu Negara
Demi kesejahteraan bangsa
Reff I :
Tagana, Tagana, Taruna Siaga Bencana
Dalam suka dalam duka kita selalu bersama
Di bawah panji TAGANA
Reff II:
Tagana, Tagana, Taruna Siaga Bencana
Pantang menyerah………
Dalam suka dalam duka kita selalu bersama
Di bawah panji TAGANA (2X)
Di bawah panji TAGANA
ARTI LAMBANG DAN ATRIBUT TAGANA
- Bingkai berberntuk Burung Hantu berwarna Merah bermakna Perisai Kesiapsiagaan
- Warna Hitam bermakna Ketermarjinalan
- Lingkaran Merah bermakna Keberanian
- Lingkaran Putih bermakna Keyakinan
- Empat Penjuru Angin Warna Putih dan Biru bermakna memberi pertolongan untuk sesama berdasarkan Ketuhanan tanpa perbedaan.
- Gambar Pena warna Orange Empat Penjuru bermakna Kecerdasan (smart)
- Gambar Segitiga berwarna Orange adalah lambing Penanggulangan Bencana dunia
- Lingkaran Merah Putih di dalam adalah bendera Indonesia
- Tulisan Sigap Tanggap bermakna ketepatan dan kecepatan bertindak dengan sikap bijak
Jadi makna dari lambang Tagana adalah bersiakap siaga untuk menghadapi masalah-masalah ketermarjinalan berdasarkan kaidah-kaidah penang-gulangan bencana untuk menolong sesama dengan cara-cara yang tepat, cerdas, dan bijaksana yang dilakukan secara ikhlas dan sukarela berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa.
Pakaian Tagana
- Pakaian Tagana adalah kelengkapan resmi yang digunakan oleh seluruh unsur resmi Tagana
- Jenis Pakaian Tagana adalah :
- Pakaian Dinas Harian (PDH)
- Pakaian Dinas Lapangan (PDL)
Keterangan Gambar PDL
Warna Biru adalah bermakna Humanis (kemanusiaan)
- Warna hitam adalah bermakna kekelaman dalam ketermarjinalan
- Dua garis kuning di lengan baju dan celana panjang bermakna dua kutub kehidupan di dunia yang tidak akan pernah berujung, tapi selalu berada pada posisi sejajar dalam kehidupan manusia.
- PDL digunakan untuk Seluruh kegiatan yang bersifat taktis di lapangan seperti pelatihan dan atau kegiatan Penanggulangan Bencana
- Untuk melengkapi kebutuhan kelengkapan kegiatan di lapangan, meka dapat dipenuhi atribut lain yang tidak mengikat sesuai kebutuhan seperti : Bandana, Pin Carabiner, Webbing, Sarung tanga, Ransel, Jaket, Rompi, Jas Hujan, T-Shir, topi Rimba, P3K, Tas Pinggang, Sleeping Bag, Matras, Lampu Senter, Misting, Veldves, Kompas, Stopwatch, Koppel Riem, Peluit dan lain-lain.
Pada bagian depan kepala topi bertuliskan Tagana berwarna Putih tanpa lambang Tagana.
PAKAIAN DINAS HARIAN (PDH)
Spec :
Bahan : Ribstock
Warna : Cokelat
Ket :
Bordir Logo Tagana
Bordir Logo Penanggulangan Bencana
Bordir Logo Satgas Posko
Bordir Logo Satgas Logistik
Bordir Logo Tim Reaksi Cepat
Bordir Logo Humanitarian
Bordir Logo Rescue
Bordir Tulisan Tagana
Keterangan Gambar PDH
Pakaian :
- Warna kain adalah cokelat “Kha-khi” yaitu bermakna tentang kehambaan terhadap ke-semesta-an karya Sang Pncipta yaitu bumi dan seisinya.
- Bentuk baju adalah lengan panjang berkerah dengan dua saku di depan dada
- Pada bagian dada di atas saku sebelah kanan adalah tempat nama dan tanda kecakapan
- Pada bagian dada di atas saku sebelah kiri adalah tempat Nomor Induk Anggota (N.I.A)
- Pada lengan kanan terdapat lambang Penanggulangan Bencana
- Pada lengan kiri terdapat lambang TAGANA
- Pada bagian dada di depan saku sebelah kanan adalah lencana TAGANA
- Warna celana hitam adalah bermakna ketegasan, kedisiplinan, kesigapan
- Model celana adalah celana panjang bersaku tutup cargo pada paha sebelah kiri dan kanan
Celana PDH
Spec :
- Bahan : Ribstock
- Warna : Hitam
- Topi PDH Tagana
- Topi PDH Tagana adalah berbentuk “Pet” berwarna Coklat “Kha-khi” selaras dengan warna Pakaian PDH Tagana.
- Pada bagian depan kepala topi diberi lambang Tagana.
Topi
Spec :
Bahan : Ribstock
Warna : Coklat
Ket : Bordir Logo Tagana
Lencana tagana
Lencana tagana adalah tanda khusus mandat kewenangan untuk pembina, pengurus, koordinator dan presidium
Ukuran = 5,5X3,5 Cm
Bahan = Kuningan
Format = Sesuai bentuk lambang tagana “bermata” lambang bulat tagana di bagian tengah
Matris
Spec:
- bahan : kuningan+kulit
- warna : saung emas
- ket. : emboss logo tagana
- untuk pengurus,kordinator & presidium
Ketentuan penggunaan
Lencana tagana digunakan melekat pada PDH tagana di depan saku sebelah kanan
Penempatan matris/lencana untuk Pembina
- Tanda kecakapan/keahlian gugus tugas
- Satgas posko, trc, logistik, rescue, dan tim pelayanan sosial kemanusiaan
- Satgas khusus posko
- Bingkai segitiga dengan kerucut bermakna kepekaan terhadap situasi bencana yang terjadi pada saat itu, artinya seorang satgas posko penanggulangan bencana harus memiliki ketajaman informasi untuk segera melakukan aksi karena diasumsikan pada saat bencana terjadi, setiap personel penanggulangan bencana harus segera mendirikan posko sebelum melakukan kegiatan lain, karena posko akan menjadi tempat rujukan dimulainnya seluruh kegiatan penanggulangan bencana pada saat itu.
- Warna hijau melambangkan kondisi normal
- Warna merah melambangkan kondisi abnormal (luar biasa)
- Warna putih dalam lingkaran bermakna kenektralan
- Gambar kilat berwarna merah bermakna kecepatan bertindak untuk suatu keadaan darurat.
- Warna kuning dengan tulisan satgas posko PB bermakna kesiapsiagaan.
Ketentuan penggunaan:
Pengunaan lambang kecakapan satgas khusus posko digunakan pada pakaian PDH tagana, jika digunakan pada pakaian resmi lainnya berupa pin logam atau menggunakan bahan Acrylic
Tim reaksi cepat (TRC)
- TRC adalah tim yang dibentuk pada saat pertama setelah bencana terjadi.
- tugas utama dari TRC adalah melakukan kajian situasi, kajian kebutuhan, kajian rujukan dan kajian penanganan lanjutan serta evaluasi atas suatu peristiwa bencana dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. TRC mengakomodir semua data dan informasi dari berbagai sumber yang menangani penanggulangan bencana pada saat itu.
- hasil-hasil yang telah dihimpun oleh TRC diserahkan kepada para pengambil keputusan (termasuk manajer bencana dan posko) sebagai pertimbangan untuk pengambilan keputusan.
- Bingkai oval bermakna lentur/ kenyal, artinya TRC bersifat fleksibel
- Gambar segitiga berwarna orange ditengah adalah lambang penanggulangan bencana dunia
- Lingkaran merah putih adalah bendera Indonesia
- Lingkaran hitam dengan tulisan penanggulangan bencana Indonesia bermakna suasana kelam karena suatu bencana.
- Warna merah, kuning, dan hijau adalah fase tanggap darurat, kesiapsiagaan dan rehabilitas, artinya TRC mulai bekerja sejak kondisi darurat hingga berakhirnya suatu peristiwa bencana secara simultan (tidak berhenti pada satu fase saja)
- Warna biru dominan di tengah lingkaran bermakana misi yang diemban TRC adalah humanism/ kemanusiaan.
- Gambar 8 anak panah bermakna 8 unsur pengkajian yaitu : persiapan, pengumpulan data, identifikasi, interpretasi, analisis, prakiraan, pelaporan dan monitoring.
Ketentuan penggunaan :
Penggunaan lambang kecakapan T R C digunakan pada pakaian PDH tagana, jika digunakan pada pakaian resmi lainnya berupa pin logam atau menggunakan bahan Acrylic
Satgas khusus logistik
- Adalah tim yang dibentuk untuk penugasandibidang pengumpulan potensi dan sumber-sumber bantuan serta pendistribusiannya untuk penanggulangan bencana.
- Tugas utama dari satgas logistik adalah pengelolahan bantuan terutama pada saat pertama bencana terjadi untuk memenuhi kebutuhan para korban bencana berdasarkan kaidah manajemen logistik.
Ketentuan penggunaan
Penggunaan lambang kecakapan satgas khusus logistic digunakan pada pakaian PDH TAGANA, jika digunakan pada pakaian resmi lainnya berupa pin logam atau menggunakan bahan Acrylic
Satgas khusus rescue:
Adalah satuan tugas khusus dengan keahlian bidang rescue atau penyelamatan untuk penanggulangan bencana bidang bantuan sosial
Warna dasar merah adalah bermakna kondisi darurat atau bahaya dengan tulisan putih “Rescue” yang bermakna pertolongan bagi sesame tanpa diskriminasi (Netral)
KETENTUAN PENGGUNAAN :
Penggunaan lambang kecakapan satgas khusus Rescue digunakan pada pakaian PDH TAGANA, jika digunakan pada pakaian resmi lainnya berupa pin logam atau menggunakan bahan Acrylic
SATGAS KHUSUS PELAYANAN SOSIAL KEMANUSIAAN (HUMANITARIAN)
Adalah gugus tugas khusus untuk urusan-urusan khusus sosial kemanusiaan atau humanitarian dengan keahlian seperti : Psiko sosial, pelayanan khusus lansia, anak, penyandang cacat dan tugas-tugas kemanusiaanlainnya terutama pada fase saat dan setelah bencana terjadi.
1. Warna dasar lambang adalah putih yang bermakna ketulusan/ keikhlasan
2. Warna cakra vertical dan horizontal adalah biru yang bermakna kemanusiaan (Humanisme)
3. Warna biru pada garis pinggir segi empat bermakna perlindungan (Protected)
KETENTUAN PENGGUNAAN
Penggunaan lambang kecakapan satgas pelayanan sosial kemanusiaan digunakan pada pakaian PDH TAGANA, jika digunakan pada pakaian resmi lainnya berupa pin logam atau menggunakan bahan acrylic.
KORPS NASIONAL GUGUS TUGAS PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG BANTUAN SOSIAL
Adalah induk ikatan seluruh korps gugus tugas satuan penanaggulangan bencana bidang bantuan sosial meliputi Satgasus Posko, Satgasus TRC, Satgasus logistik, Satgasus Rescue, Satgasus pelayanan sosial di kemanusiaan yang berlaku secara nasional
(dasar pembentukan korps nasional gugus tugas penanggulangan bencana bidang bantuan sosial adalah deklarasi nasional penanggulangan bencana pada jambore penanggulangan bencana nasional tanggal 20 desember 2004 di cibubur Jakarta yang diikuti oleh wakil-wakil provinsi unsure penanggulangan bencana dari 31 provinsi seluruh Indonesia dan telah diasosialisasikan selama 2 tahun dalam berbagai kegiatan)
- Segitiga berwarna orange di tengah adalah lambang penanggulangan bencan dunia (internasional)
- Warna dasar putih di tengah adalah bermakna kenetralan
- Warna merah berbentuk linkaran di bagian paling dalam adalah bermakna Rap/a Response atau Responsif aktif untuk segala situasi bencana
- Lingkaran berwarna merah putih adalah bermakna bendra Negara kesatuan republic Indonesia
- Lingkaran luar berwarna hitam dengan tulisan penanggulangan bencana Indonesia adalah ikatan (Belt)/Satuan (Unity)
Lambang korps penanggulangan bencana bidang bantuan sosial adalah atribut yang digunakan pada semua pakaian unit-unit khusus penanggulangan bencana bidang bantuan sosial yaitu
- Pakaian dinas harian (PDH)
- Berupa badge dipasang pada bagian lengan sebelah kanan
- Berupa badge dipasang pada bagian lengan sebelah kanan
- Berupa pin berdiameter 2 cm dipasang pada kerah baju atau Jas sebelah kiri.
Seluruh lambang atau tanda-tanda kecakapan satgas khusus dan korps Nasional gugus tugas, dapat digunakan atau dipasang secara permanen sebagai atribut resmi pada pakaian PDH TAGANA atau pakaian resmi lainnya yang melekat sebagai atribut resmi penanggulangan bencana nasional khususnya untuk penanggulangan bencana bidang bantuan sosial baik digunakan pada kegiatan yang bersifat operasional dilapangan maupun koordinatif pada kondisi normal.