Kamis, 05 Maret 2009

TAGANA JAWA BARAT


“Akan kami latih Tagana dalam penguasaan perahu bermotor,”
Tio Indra Setiadi
Kepala Dinas Sosial Jawa Barat
Belasan orang mengerubungi stand pameran di Sasana Budaya Ganesha (26/3) lalu di jalan Tamansari Bandung. Gedung balai pertemuan yang terletak di komplek ITB itu dijadikan tempat pameran Tagana (Taruna Siaga Bencana) Tingkat Provinsi Jabar, pengunjung tertarik pada peragaan peralatan dan asesoris yang mencolok diantara stand yang ada.
Ketua Tagana Jabar Adhityo Kristianto tidak merasa direpotkan, ia memberikan jawaban memenuhi keingintahuan pengunjung. “Tagana atau Taruna Siaga Bencana adalah organisasi atau gugus tugas berbasis masyarakat yang berorientasi di Bidang Kesejahteraan Sosial untuk menangani Penanggulangan Bencana. Dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Sosial RI No. 82/HUK/06.”
Perahu karet penanganan bencana seakan menghadang pengunjung, menjadi titik perhatian yang mengundang mereka pada stand yang dijaga anak-anak muda yang kekar dan terlatih. Tagana ambil bagian dalam Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) 2009, yakni agenda tetap pemerintah Provinsi Jawa Barat yang melibatkan segenap stakeholder, termasuk Tagana. Pada sebuah panel pameran terpampang tulisan “Peningkatan Mutu dan Akuntabilitas Pembangunan Menuju Provinsi Termaju Di Indonesia”.
Gubernur Danny Setiawan mengunjungi mereka, yang dengan akrab berbincang. Lalu menunjuk perahu karet yang menjadi saksi tatkala di Baleendah, Karawang, Bekasi dan daerah lainnya di Jabar yang tahun lalu dilanda bencana. Musrenbang dihadiri Ketua Bappenas (Badan Perencana Pembangunan Nasional) Paskah Suzeta yang dikenal sebagai aktivis Bandung di masa mudanya.
“Musibah bencana tidak sebanyak tahun lalu,” ujar Kepala Dinas Sosial Jabar Tio I. Setiadi menjawab pertanyaan Pedeo. “Hendaknya kita terus waspada, karena itu kesiagaan harus ditunjukkan,” jelasnya. Sebaliknya ia menjelaskan tekadnya untuk membesarkan Tagana di Jabar.
“Akan kami latih Tagana dalam penguasaan perahu bermotor,” jelas Tio. Dinas Sosial bersama-sama dengan Dinas Perhubungan Jabar menyiapkan pelatihan khusus bagi anggota Tagana yang dimotori aktivis organisasi pemuda seperti FKPPI dari keluarga besar TNI dan Polri, kemudian dari keluarga veteran serta dari ormas keagamaan lainnya.
Tagana merupakan andalan provinsi Jabar dalam penanganan dan penanggulangan bencana. Anggotanya terdiri dari perorangan yang berasal dari organisasi pemuda berumur 18 - 40 tahun. Adhityo sendiri adalah mantan Ketua Karang Taruna andalan nasional, Adhitya Paramitha Kecamatan Sukajadi.
“Pengangkatan kami,” dijelaskan Adhityo, “berdasarkan usulan yang disampaikan oleh Kecamatan, Kabupaten/Kota atau Provinsi yang disampaikan secara berjenjang, untuk selanjutnya disyahkan oleh Instansi Sosial atas nama Menteri Sosial RI.”
Anggota Tagana Mendapat pengakuan resmi dari Pemerintah melalui pemberian Nomor Induk Anggota yang dikeluarkan oleh Departemen Sosial RI. Selain itu mendapat fasilitas, sarana dan prasarana serta kesempatan dan peluang yang sama untuk mengikuti berbagai kegiatan terkait dengan tugasnya.
Karena harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam penanggulangan bencana, anggotanya dilatih khusus. Pelatihan itu dilakukan secara berkala oleh Balai Diklat (pendidikan dan Pelatihan) Depsos. “Kami mendapat sertifikat dan intensif dari pemerintah,” demikian Adhityo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar